-->

3 Cara Mudah Reset BIOS Komputer dan Laptop

Reset BIOS atau bisa juga disebut clear CMOS adalah salah satu cara yang biasa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan komputer atau laptop. Clearing atau menghapus CMOS pada motherboard komputer atau laptop akan mengembalikan pengaturan BIOS ke default pabriknya.

Mengapa Perlu Reset BIOS?

Salah satu alasan untuk melakukan reset BIOS adalah untuk membantu memecahkan masalah tertentu pada komputer. Seringkali kita dibuat pusing oleh masalah yang terjadi pada komputer atau laptop kita yang ternyata cukup dengan langkah sederhana yaitu reset BIOS motherboard masalah tersebut dapat diselesaikan.

Seperti yang pernah saya alami ketika itu menangani sebuah komputer yang langsung menyala ketika terhubung dengan stop kontak listrik karena normalnya sebuah komputer hanya akan menyala atau hidup ketika kita memencet tombol power. Singkat cerita setelah beberapa langkah saya ambil belum juga menyelesaikan masalah tersebut, ternyata langkah terakhir cukup ampuh mengatasinya yaitu hanya dengan melakukan reset BIOS. Ya semudah itu. Coba Anda baca Mengatasi Komputer Hidup Sendiri Saat Terhubung dengan Listrik.

Anda juga mungkin melakukan clear CMOS untuk menghapus password BIOS, atau Anda membuat beberapa perubahan pada setting BIOS yang anda curigai menyebabkan masalah pada komputer Anda.

3 Cara Mudah Reset BIOS

Berikut adalah 3 cara yang berbeda untuk mereset BIOS komputer.
Catatan: Setelah mereset BIOS Anda mungkin perlu mengakses pengaturan BIOS dan mengkonfigurasi ulang pengaturan meskipun sebenarnya pengaturan default untuk sebagian besar motherboard dapat befungsi dan berjalan dengan baik. Tapi satu yang harus Anda lakukan adalah mengatur ulang setelan jam dan tanggal karena akan berubah setelah sukses mereset BIOS.

1. Reset BIOS dengan  Opsi Default Pabrik

Ini adalah cara termudah yaitu dengan masuk ke pengaturan BIOS, biasanya cukup tekan tombol Delete pada keyboard pada saat komputer booting dan untuk laptop biasanya tombol F2 (bisa berbeda pada beberapa merk laptop lain). Setelah masuk menu BIOS pilih Load Optimized Defaults, pada beberapa merk motherboard lain tulisannya bisa Load Setup Defaults, Reset to Defaults, Factory Defaults atau pun lainnya yang mirip. Anda dapat menemukan opsi tersebut di bagian akhir  setingan BIOS tepatnya dibawah opsi Save & Exit.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah:
Load Optimized Defaults
Reset ke opsi default
Terakhir pilih Save and Exit Setup atau tekan tombol F10 pada keyboard.

2. Reset BIOS dengan Memasang Kembali Baterai CMOS

Cara lainnya  adalah dengan melepas dan memasang kembali baterai CMOS.
Langkah pertama pastikan komputer Anda dalam kondisi mati dan tidak terhubung dengan sumber daya listrik. Jika Anda menggunakan laptop maka baterai utamanya juga harus dilepas terlebih dahulu.

Untuk komputer desktop cara ini terbilang mudah dilakukan karena setelah Anda membuka casing PC maka baterai CMOS akan langsung terlihat, baterai CMOS bisa dalam posisi vertikal atau horizontal tergantung tipe dan merk motherboard. Baterai ini terlihat seperti baterai standar seperti yang digunakan pada mainan kecil dan kalkulator.

Tetapi untuk laptop umumnya Anda harus melakukan usaha lebih ekstra untuk melepas dan memasang baterai CMOS karena Anda harus membuka casing laptop dan kadang letaknya agak tersembunyi diantara hardware laptop. Baterai CMOS laptop biasanya dibungkus menggunakan penutup khusus dan terhubung ke motherboard melalui konektor 2 pin.

Terakhir lepas baterai CMOS selama beberapa menit dan pasang kembali, untuk laptop caranya cukup dengan melepas konektor penghubungnya dari motherboard lalu tutup kembali casingnya.

Dengan cara melepas dan memasang kembali baterai CMOS, Anda telah menghapus sumber daya yang menyimpan pengaturan BIOS komputer Anda dan mengatur ulang ke setingan default.

3. Reset BIOS dengan Jumper Motherboard

Cara terakhir untuk mereset ulang BIOS motherboard adalah dengan melakukan short pada jumper motherboard. Hal ini hanya bisa dilakukan pada motherboard desktop sedangkan pada laptop tidak bisa karena tidak adanya jumper tersebut.
Letak baterai dan jumper CMOS
Baterai dan Jumper CMOS
Pastikan komputer dimatikan dan tidak terhubung dengan sumber daya listrik. Demi keamanan tunggu beberapa saat untuk memastikan arus listrik telah hilang. Cari sebuah jumper biasanya dengan tulisan CLR CMOS, CCMOS, atau kadang cuma tulisan CLEAR. Jumper ini sering terletak didekat baterai CMOS biasanya terdiri dari 3 pin tapi ada pula yang 2 pin. Untuk jumper dengan 2 pin cara meresetnya adalah dengan langsung menjumper atau menghubungkan 2 pin tersebut.
Sedangkan untuk jumper 3 pin caranya adalah pindahkan letak jumper dari posisi normal (pin 1 dan 2) ke sisi lainnya (pin 2 dan 3). Inti dari proses ini adalah menghubungkan kedua pin dan biarkan terhubung beberapa saat.
Selanjutnya pindahkan kembali jumper ke posisi normal untuk yang 3 pin sedangkan untuk tipe 2 pin Anda tinggal melepaskan jumper tersebut.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
Ilustrasi Jumper CMOS
Ilustrasi Jumper CMOS
Setelah semua langkah selesai, nyalakan kembali komputer Anda, dan pastikan pengaturan BIOS sudah kembali ke default.

Mereset BIOS seharusnya sering dilakukan karena suatu alasan tertentu seperti memecahkan masalah komputer atau menghapus kata sandi BIOS yang Anda lupa. Tapi tidak ada suatu alasan untuk mereset BIOS disaat semuanya berfungsi dengan baik.

Mengapa Driver Hardware Menyebabkan Begitu Banyak Masalah?

Driver hardware adalah salah satu komponen penting dalam sebuah sistem komputer. Jika komputer Anda mengalami suatu kerusakan, ada kemungkinan driver hardware menjadi penyebabnya. Seperti yang pernah saya tulis dalam artikel lain di blog ini, driver adalah perangkat lunak (software) yang mempunyai tugas sebagai perantara antara sistem operasi komputer dengan hardware.
Hubungan antara hardware, driver dan sistem operasi
Ilustrasi Driver

Driver adalah Penerjemah untuk Komputer Anda.

Pada dasarnya ada dua komponen utama dalam komputer yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Yang termasuk software adalah sistem operasi dan semua program atau aplikasi yang telah terinstall. Sedangkan yang termasuk hardware yaitu motherboard, RAM, keyboard, mouse, printer, scanner dan perangkat lainnya yang terhubung secara fisik ke komputer Anda.

Tanpa bantuan driver, software dalam hal ini adalah sistem operasi tidak dapat berkomunikasi dengan hardware yang terpasang, begitu pula sebaliknya. Jadi sederhananya driver bertugas mengajarkan  sistem operasi, program dan aplikasi agar dapat bekerja dengan hardware. Sebagai gambaran coba bayangkan, sistem operasi Anda berbicara bahasa Indonesia sedangkan hardware Anda berbicara bahasa Jawa. Kemudian tugas driver adalah menerjemahkan kedua bahasa tersebut sehingga antara sistem operasi dengan hardware dapat berkomunikasi dengan lancar.

Mengapa Driver dapat Menyebabkan Masalah?

Sesuai dengan judul artikel ini, mengapa driver dapat menyebabkan masalah?
Sebuah interaksi yang erat dan hubungan yang harmonis antara software, driver, dan hardware adalah apa yang membuat semuanya berfungsi normal pada komputer Anda. Dan itu juga yang bisa merusak segalanya, yaitu sebuah hubungan yang tidak harmonis antara software, driver, dan hardware.

Mari kita kembali ke analogi penafsiran bahasa diatas. Jika penerjemah, dalam hal ini adalah driver lancar berbahasa Indonesia tapi hanya sedikit menguasai bahasa Jawa maka ada kemungkinan dia salah bicara dalam menerjemahkan perintah sistem operasi yang berbahasa Indonesia kepada hardware yang berbahasa Jawa. Maka sebab itulah diperlukan driver yang benar-benar sesuai dan cocok seperti apa yang diperlukan oleh hardware.

Jadi jelasnya driver untuk hardware yang tidak cocok atau tidak kompatibel akan menyebabkan hardware tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini terjadi karena perintah yang dijalankan dianggap menjadi sebuah kesalahan sehingga menyebabkan masalah yang biasanya berupa sistem hang, crash, dll. Masalah tersebut mungkin terjadi karena driver mengandung bug atau ketidakcocokan dengan hardware, tapi driver mungkin juga tidak bekerja dengan baik ketika hardware yang berhubungan dengannya juga gagal dikarenakan mempunyai masalah fisik lainnya.

Driver yang tidak sesuai menyebabkan sistem operasi gagal memberi perintah ke hardware. Untuk hardware tambahan error tersebut mungkin tidak terlalu berpengaruh ke sistem, tapi untuk hardware utama tentu akan sangat mengganggu. Sebagai contoh driver yang tidak cocok untuk kartu grafis atau VGA akan menyebabkan tampilan pada layar monitor yang tidak enak dipandang bahkan yang paling parah malah tidak ada tampilan di monitor atau tampilan di monitor menjadi rusak.

Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Menemukan Driver yang Buruk

Jika Anda menemukan masalah pada driver, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengingat dan memeriksa mengapa Anda sampai pada kesimpulan driver yang bermasalah.

Update driver belum tentu menyelesaikan masalah Anda. Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah menghapus driver sebelumnya dan carilah driver yang sesuai dan cocok dengan perangkat Anda.

Jarang yang Tahu, Ternyata ini Fungsi Tombol Menu pada Keyboard

Tombol menu pada keyboard seperti terdengar asing bagi telinga kita. Tapi tahukah Anda bahwa pada keyboard komputer / laptop terdapat tombol menu? Dimana Anda dapat menemukan tombol tersebut?

Tombol menu terletak pada sebelah kanan tombol spasi, tepatnya disebelah kiri tombol Ctrl kanan (terletak diantara tombol Alt kanan dan Ctrl kanan). Perhatikan gambar dibawah.
Letak tombol menu pada keyboard
Ilustrasi Keyboard - Sumber gambar: pixabay.com
Sebenarnya kalau kita perhatikan pada beberapa model keyboard entah itu keyboard PC desktop atau keyboard laptop terdapat susunan yang sedikit berbeda.
Beberapa keyboard yang lebih kecil, seperti keyboard laptop mengabaikan tombol menu untuk menghemat ruang, dan keyboard lain yang berukuran lebih kecil menghilangkan tombol Windows sebelah kanan sehingga tombol menu terletak diantara tombol Alt kanan dan Ctrl kanan.

Kalau Anda perhatikan tombol menu tidak memiliki tulisan "menu" diatasnya dan digantikan dengan gambar yang tampak seperti menu. Gambar tersebut tidak memiliki standarisasi sehingga akan terlihat berbeda pada keyboard yang berbeda tetapi tetap dapat memberitahu pengguna kalau tombol tersebut adalah menu.

Apa Fungsi dari Tombol Menu?

Tombol menu berfungsi untuk membuka konteks menu pada aplikasi yang sedang Anda jalankan, dan pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama dengan tombol klik kanan pada mouse.

Coba Anda praktekkan sekarang. Tekan tombol menu ketika Anda membuka blog ini dan jendela konteks menu browser akan terbuka. Hal tersebut sama halnya ketika Anda menekan tombol klik kanan mouse pada browser.

Jika fungsinya sesederhana itu tentu Anda berfikir mengapa tombol tersebut dibuat padahal bisa dilakukan dengan mudah menggunakan  klik kanan mouse.

Inilah kelebihannya, fungsi tombol menu akan terasa sangat berguna ketika Anda kehilangan mouse atau menggunakan mouse yang tidak berfungsi tombol klik kanannya, nah tombol menu lah yang akan berperan menggantikannya.

Seperti yang saya bahas diatas tombol menu memungkinkan menggunakan konteks menu tanpa bantuan mouse. Caranya tekan tombol menu, gunakan panah atas atau bawah untuk memilih opsi, dan tekan Enter untuk mengaktifkannya.

Coba maksimalkan fungsinya dengan shortcut atau pintasan tombol keyboard. Sebagai contoh ketika Anda ingin menyalin semua teks pada dokumen Microsoft Word, buka dokumen tersebut lalu tekan tombol Ctrl + A selanjutnya tekan tombol menu dan gunakan panah atas bawah untuk memilih Copy dan terakhir tekan Enter untuk menyalin.
Penggunaan tombol menu
Penggunaan tombol menu pada aplikasi Ms. Word

Gimana, sekarang sudah tahu bukan fungsi tombol menu pada keyboard?

Cara Convert FAT32 ke NTFS Tanpa Kehilangan Data di Windows

FAT32 dan NTFS adalah dua sistem file yang berbeda yang dapat digunakan untuk memformat drive di Windows seperti hard disk dan flashdisk.

FAT32  adalah salah satu sistem file paling populer yang pernah digunakan pada semua jenis perangkat penyimpanan. FAT32 menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara atau metode untuk beroperasi. Kata FAT  adalah singkatan dari File Allocation Table yang jika diterjemahkan secara bebas kedalam bahasa Indonesia menjadi Tabel Alokasi Berkas sedangkan 32 sebagai bagian dari namanya berasal dari fakta bahwa FAT32 menggunakan 32 bit data untuk mengidentifikasi kumpulan data pada perangkat penyimpanan.

NTFS yang merupakan singkatan dari New Technology File System adalah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows NT termasuk didalamnya Windows XP, Windows Vista dan Windows 7. NTFS adalah jenis sistem file yang menggunakan desain sederhana tapi mempunyai kemampuan yang lebih daripada sistem file FAT.

Convert FAT32 to NTFS
Ilustrasi convert FAT32 ke NTFS
Itulah sekilas gambaran tentang sistem file FAT32 dan NTFS. Kembali ke pokok bahasan artikel kali ini yaitu tentang cara convert sistem file FAT32 ke NTFS tanpa kehilangan data. Selain untuk hard disk cara ini juga bisa digunakan untuk media penyimpanan flashdisk dan bisa diterapkan pada sistem oprasi Windows 7, Windows 8 dan Windows 10. Pada tutorial ini saya menggunakan Windows 10. Anda harus masuk sebagai administrator untuk dapat mengonversi FAT32 ke NTFS.

1. Buka command prompt
Tekan tombol Windows + S untuk membuka kotak pencarian, ketik cmd, klik kanan pada command prompt yang muncul pada hasil pencarian, klik Run as administrator.
Ketik cmd pada kotak pencarian
Ketik cmd pada kotak pencarian
2. Setelah jendela command prompt terbuka, ketikkan perintah berikut dan tekan Enter.

convert <drive letter>: /fs:ntfs
Catatan: ganti <drive letter> pada perintah diatas dengan drive letter FAT32 yang ingin Anda convert menjadi NTFS. Sebagai contoh, jika drive letter pada komputer Anda adalah H maka yang harus diketik di jendela command prompt adalah: 
convert H: /fs:ntfs

Tunggu beberapa saat sampai proses selesai ditandai dengan tulisan conversion complete pada command prompt.
Proses convert FAT32 ke NTFS pada command prompt
Proses convet FAT32 ke NTFS
3. Tutup jendela command prompt dan cek drive Anda sudah berubah menjadi NTFS.

Demikian tutorial tentang cara convert FAT32 ke NTFS tanpa kehilangan data, mudah bukan. Selamat mencoba!

Mengatasi I/O Card Parity Interrupt (Solved)

Ada sebuah masalah cukup aneh pada PC yang belum pernah saya alami. Jadi awalnya saya kedatangan PC Built Up merk Dell dalam kondisi bisa nyala tapi tidak tampil di monitor. Tindakan yang saya lakukan adalah menyalakan PC,  hidup tapi tidak ada tampilan di monitor disertai dengan bunyi beep pendek beberapa kali. Tanpa cek arti bunyi beep tersebut inisiatif pertama langsung cek ram.
Benar saja setelah ram saya bersihkan lalu dipasang lagi, PC langsung nyala normal seperti biasa.

Setelah inilah masalah I/O card parity interrupt terjadi. Setelah casing ditutup, saya nyalakan ulang tiba-tiba PC tidak bisa masuk Windows  dengan tulisan di monitor " I/O card parity interrupt at F000:F188. Type (S)hut off NMI, (R)eboot, other keys to continue ".
Tampilan I/O card parity interrupt
Tampilan I/O card parity inetrrupt di monitor
Langsung saya ikuti petunjuk seperti yang tertera di monitor yaitu S untuk Shut off, R untuk restart atau tombol sembarang untuk melanjutkan tapi ternyata tak ada satupun yang berfungsi seperti petunjuk.

Awalnya saya mengira masalah terletak pada baterai CMOS yang sudah usang karena setelah masuk BIOS setingan tanggal dan waktu telah berubah padahal awalnya sudah saya seting dengan tepat juga secara fisik baterai sudah kembung. Tapi setelah ganti baterai CMOS pun PC masih belum bisa tampil di monitor. Kayaknya bukan masalah ram juga tapi tidak ada salahnya dicoba, ram saya ganti baru pun monitor tidak tampil hanya menampilkan tulisan I/O card parity interrupt dan seterusnya.

Langkah selanjutnya adalah cek kondisi kartu grafis karena saya lihat tampilan error di monitor ada tulisan 'card', kemungkinan kartu grafis yang bermasalah. Kebetulan ada kartu grafis nganggur dalam kondisi bagus langsung saya coba tapi ternyata tidak berhasil juga.

Seperti biasanya saat dalam keadaan buntu saya langsung mencari solusi via google menggunakan kata kunci 'mengatasi I/O card parity interrupt' dengan harapan ada blogger Indonesia yang pernah mengalami masalah ini dan mau berbagi solusi. Tapi harapan saya sirna karena ternyata tak ada satupun blog berbahasa Indonesia yang membahas masalah tersebut, tapi untungnya banyak web berbahasa inggris yang mebahasnya.

Dari sekian banyak artikel yang saya buka hanya satu yang tepat memberikan solusi yaitu artikel paling atas dari Dell Community. Ternyata komunitas tersebut menyebutkan jika permasalahan yang timbul disebabkan karena expansion card (kartu ekspansi) yang rusak. Yang masuk dalam kategori expansion card adalah VGA atau kartu grafis, sound card, USB card, modem card, TV tuner card, network card dan lainnya.

Dalam kasus yang saya alami satu-satunya kartu ekspansi yang ada di PC adalah network card (kartu jaringan). Tanpa berpikir panjang langsung saya lepas network card tersebut dan PC saya hidupkan ulang. Dan benar apa yang dibahas dalam web tersebut PC bisa nyala normal tanpa masalah apapun. Problem Solved!!! ^^

Demikian sedikit pengalaman saya ketika menyelesaikan error I/O Card Parity Interrupt, semoga membantu.

Ternyata Begini Cara Merawat Harddisk Yang Benar

Sebesar apapun ukuran dan kapasitas harddisk tetap tak bisa lepas dari resiko kerusakan. Kalau hardisk terlanjur rusak, data-data didalamnya juga ikut rusak bahkan hilang. Kerusakan harddisk yang umumnya disebut dengan bad sector adalah sektor pada harddisk yang tidak dapat diakses atau tidak dapat diganti karena kerusakan permanen seperti kerusakan fisik pada permukaan disk atau kegagalan transistor memory flash. Pada tingkatan bad sector yang belum parah biasanya masih bisa diperbaiki, seperti yang pernah saya alami dan praktekkan adalah menggunakan software HDD Regenerator. Tapi ada kalanya bad sector tidak bisa diperbaiki menggunakan software tersebut yang artinya Anda harus siap-siap mengganti harddisk Anda dengan yang baru.

Ilustrasi Bagian-bagian Harddisk
Ilustrasi Bagian-bagian Harddisk

Oke kembali ke topik artikel mengenai cara merawat harddisk yang benar. Seperti yang kita ketahui bahwa harddisk yang kita kenal ada bermacam-macam merk. Setiap produk biasanya memiliki umur masing-masing, istilahnya MTBF (Mean Time Between Failure) yang berarti jarak rata-rata antar kerusakan atau istilah dalam perhitungan reliability yang artinya waktu peralatan atau aset atau komponen mulai operasi sampai dengan failure. Secara sederhana dapat kita istilahkan dengan umur pakai yang sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.  Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita merawat harddisk agar umur pakainya tidak jauh dari usia yang seharusnya?

Karena itulah kita harus mengenal harddisk dan cara merawatnya.

Karakteristik Harddisk

Disini kita akan pelajari dua karakteristik harddisk.
Pertama
Secara fisik, harddisk tersusun atas piringan-piringan logam yang dilengkapi dengan jarum pencari data (head) yang bergerak pada tuasnya.
Kedua
Secara logis, ruang simpan perangkat ini terdiri dari jalur-jalur berbentuk lingkaran konsentris yang disebut dengan track. Jalur ini tersusun atas petak-petak yang disebut dengan block. Beberapa bagian block terkelompok dalam sector.

Pada kenyataanya satu data tidak selalu disimpan pada satu block, sector atau cluster yang berurutan. Hal ini menyebabkan data lebih lama diakses karena jarum pencari data (head) harus bekerja bolak-balik untuk mengaksesnya. Karena itulah kadang terjadi error yang memaksa komputer untuk melakukan restart atau booting ulang tidak dengan prosedur yang semestinya.
Hal itu dapat menyebabkan terbentuknya bad sector dan jika bertambah banyak dapat menyebabkan data sulit diakses.

Jenis Kerusakan Harddisk

Ada dua jenis kerusakan pada harddisk yaitu kerusakan fisik dan kerusakan logis, yang keduanya adalah penyebab utama terjadinya bad sector.
Kerusakan fisik biasanya disebabkan oleh guncangan, benturan, medan magnet dan gangguan listrik. Sementara, kerusakan logis bersifat tidak menetap dan umumnya bisa disembuhkan menggunakan software seperti yang sudah saya singgung diatas asalkan kerusakannya masih dalam batas toleransi.
Kerusakan logis umumnya terjadi karena kesalahan dalam pengoperasian misalnya kesalahan pemformatan, bisa juga program yang menyebabkan sistem operasi booting berulang secara tiba-tiba.

Salah satu bagian penting dalam harddisk adalah Master Boot Record (MBR) yaitu bagian sektor paling depan yang berfungsi untuk melakukan booting sistem operasi.
MBR juga bisa mengalami kerusakan logis, misalnya karena serangan virus. Virus yang menyerang MBR bisa menyembunyikan atau menghilangkan Partition Table yang berisi informasi letak suatu data pada harddisk.

Jika kerusakan MBR bersifat permanen misalnya karena disebabkan kerusakan fisik, maka mau tidak mau hardisk hanya dapat difungsikan sebagai tempat penyimpanan data dan tidak bisa digunakan untuk menyimpan sistem operasi.

Tips Perawatan Harddisk

Agar harddisk Anda sehat dan dapat bekerja secara maksimal, simak cara berikut :
1. Biasakan untuk melakukan defragmentasi sektor pada harddisk.
Hal ini dilakukan untuk mengurutkan letak data yang tersimpan didalamnya. Ada beberapa cara untuk melakukan defragmentasi sektor harddisk, salah satunya adalah menggunakan utilitas bawaan windows yaitu Disk Defragmenter. Caranya adalah melalui Start Menu > All Programs > Accessories > System Tools > Disk Defragmenter. Atau melalui drive properties pada Windows Explorer.
Fasilitas Disk Defragmenter
Disk Defragmenter

2. Usahakan beri ruang kosong pada harddisk minimal 10% dari total kapasitasnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang 'napas' bagi harddisk agar bisa bekerja dengan baik.

Silakan baca :
Tips Melegakan Ruang Pada Harddisk Windows

3. Periksa kondisi harddisk secara berkala menggunakan fasilitas Scan Disk pada Windows. Caranya klik kanan pada partisi harddisk yang ingin dicek pada Windows explorer > Properties > buka tab Tools > pilih Check.
Menggunakan fasilitas Scan Disk
Menggunakan Scan Disk

4. Untuk mengurangi panas berlebih yang diakibatkan oleh putaran piringan harddisk, gunakan fasilitas hibernasi atau sleep jika komputer tidak digunakan dalam beberapa saat, misal ketika Anda hendak keluar rumah yang membutuhkan waktu 15 menit atau lebih sedang setelahnya Anda masih akan menggunakan komputer kembali.
Mode hibernasi atau sleep bekerja dengan memperlambat putaran piringan harddisk sehingga mengurangi kerja head, serta mengurangi pasokan daya ke harddisk saat komputer tidak digunakan.

5. Tips berikut ini masih ada hubungannya dengan cara mengurangi panas yang berlebihan pada harddisk, yaitu dengan mengatur aliran udara dalam casing komputer. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan :

  • Ringkas dan posisikan kabel sedemikian rupa supaya tidak mengganggu ventilasi udara.
  • Jika menggunakan lebih dari satu harddisk jangan menyusunnya terlalu dekat satu sama lain, karena panas satu harddisk akan menyebar ke harddisk yang lain.
  • Jika perlu gunakan kipas tambahan untuk mendinginkan harddisk dengan memasangnya mengarah ke harddisk.

6. Aktifkan fasilitas SMART (Self Monitoring Analysis & Reporting Technology) lewat BIOS jika harddisk Anda mendukungnya. Fasilitas ini mendeteksi kondisi harddisk secara berkala  dan memberikan peringatan beberapa hari sebelum harddisk Anda rusak, sehingga bisa memberikan anda waktu untuk segera menyelamatkan data-data penting pada harddisk.

7. Usahakan voltase listrik di rumah Anda stabil. Selalu gunakan perintah shut down untuk mematikan komputer, jangan sekali-kali mematikan secara paksa kecuali kondisi darurat dimana perintah shut down tidak bisa digunakan. Usahakan untuk menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk menjaga ketersediaan cadangan daya yang cukup.

8. Yang terakhir adalah membuat beberapa partisi pada harddisk yang bertujuan untuk memisahkan tempat penyimpanan sistem operasi dalam satu partisi dan data-data penting Anda dalam partisi lainnya. Jadi ketika Anda harus menginstal ulang sistem operasi, maka data-data penting Anda bisa diselamatkan karena hanya partisi sistem operasi saja yang diformat.

Demikian artikel tentang cara merawat harddisk yang benar, semoga membantu Anda dalam meminimalisir kerusakannya.

Cara Memunculkan Keyboard Virtual atau On-Screen Keyboard di Windows

Seperti kita ketahui keyboard adalah alat input utama untuk memasukkan teks, karakter, dan perintah lainnya ke dalam laptop. Jadi keberadaannya sangat penting guna menunjang pekerjaan kita sehari-hari. Tapi apa jadinya ketika kita sedang menggunakan laptop tiba-tiba salah satu atau beberapa tombol tidak berfungsi, tentu menjengkelkan. Memang tanpa keyboard internal pun kita masih bisa mengetik yaitu dengan menggunakan keyboard virtual atau On-Screen Keyboard (OSK) yang tersedia pada system windows meskipun kesannya agak ribet karena kita harus memasukkan karakter menggunakan mouse atau touchpad.

On-Screen Keyboard
On-Screen Keyboard
Sebenarnya ada solusi lain untuk mengatasi keyboard pada laptop yang tidak berfungsi yaitu dengan menggunakan keyboard eksternal seperti yang digunakan pada PC desktop. Tapi kekurangannya adalah laptop menjadi tidak ringkas karena salah satu alasan seseorang menggunakan laptop adalah desainnya yang ringkas dan portable sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Oke kembali ke topik artikel, ada beberapa cara yang berbeda untuk memunculkan On Screen Keyboard yang pada setiap versi windows :

WINDOWS 7

Klik tombol Start > klik All Programs

Klik All Programs
All Programs
Selanjutnya klik Accessories > klik Ease of Access > dan kemudian klik On-Screen Keyboard.
On-Screen Keyboard
Klik On-Screen Keyboard

WINDOWS 8

Arahkan mouse Anda ke sudut kanan atas layar untuk mengakses menu > klik Setting > pilih Change PC settings > klik Ease of Access pada panel kiri > klik Keyboard . Pada panel kanan geser slider ke kanan dibawah tulisan On-Screen Keyboard untuk mengaktifkannya.


WINDOWS 10

Klik Start , lalu pilih Settings

Setting
Settings
Klik Ease of Access

Ease of Access
Pilih Ease of Access

Lalu klik Keyboard > aktifkan slider dibawah On-Screen Keyboard.

Aktifkan slider
Aktifkan slider

Sebuah keyboard virtual akan muncul di layar untuk digunakan menginput teks atau karakter dan akan tetap berada di layar sampai Anda menutupnya.

Demikian artikel tentang cara memunculkan keyboard virtual atau On-Screen Keyboard pada Windows 7, 8 dan 10. Semoga bermanfaat.